Thursday, September 5, 2019

AKU EPING MOM

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Hallo semua!!!

Apa sih eping mom? EPing (Exclusive Pumping) alias memompa secara esklusif. Jadi itu adalah salah satu bagian dari diriku selama menyusui Zahra. Aku baru bisa cerita panjang lebar di blog ini karena benar2 aku coba untuk simpan untuk keluarga dan beberapa teman dekatku saja. Alasannya adalah pada saat aku menjalani hal itu masih belum banyak yang tahu mengenai eping. Aku belum bisa memberikan penjelasan secara detail dan lengkap dan pastinya berulang kepada semua yang bertanya. Jadi aku benar2 berusaha menahan untuk bercerita sampai aku benar2 berhasil memberikan ASI kepada Zahra sampai usia 2 tahun.

Awalnya aku tidak yakin aku akan bisa sampai usia 6 bulan untuk menyusui Zahra sampai 6 bulan, 1 tahun apalagi sampai 2 tahun. Tapi MasyaAllah tiada hasil yang mengkhianati usaha ya, Allah permudah semua dengan dicukupkan ASIku untuk Zahra walaupun dengan hanya pumping tanpa memberikan langsung. Jika aku ingat2 lagi, semua proses yang aku jalani itu amat sangat panjang dan bisa dibilang melelahkan. Ada saatnya aku berpikir untuk menyudahi semua itu. Tapi karena melihat Zahra yang tumbuh sehat dengan ASI yang hanya aku pumping membuat semangat itu tumbuh lagi setiap kali melihatnya.

Awal cerita menyusuiku
Aku seorang ibu yang bisa dibilang beruntung karena Allah sudah kasih tanda ASIku ada sejah usia kehamilanku 7 bulan. Mungkin itu juga satu ujian bagiku karena aku menjadi sedikit takabur karena yakin ASIku sudah ada sehingga aku tidak melakukan banyak hal untuk menambah pengetahuanku mengenai ASI dan menyusui. Aku berpikir bahwa semua itu akan berjalan begitu saja, hanya tinggal menyodorkan sumber ASI ke mulut bayi. Tapi ternyata tidak. Semua ada tekhik dan cara sendiri. Untuk hal ini jangan dicontoh ya.

Akhirnya aku kesulitan dalam mendapatkan latch on atau posisi menyusui yang tepat. Setelah proses persalinan kami tidak melakukan IMD hanya ditanya saja apakah ASI sudah keluar atau belum. Saat aku menjawab sudah, Zahra hanya diberikan sedikit ASI seperti mencicipi saja. Saat menyusui di kamar rawat, aku merasakan kesakitan saat menyusui langsung. Tapi sekali lagi aku menerima semua perkataan dari keluarga bahwa memang akan sakit di awal dan akan terbiasa kedepannya. Tapi ternyata salah besar. Sekitar 1 minggu putingku luka luar biasa. Entah bagaimana caranya aku mau menggambarkan rasa sakitnya. Aku mulai searching dan hasilnya menunjukkan sepertinya aku salah posisi menyusui. Aku berusaha keras mempraktekkan semua yang ada di internet tapi semua tidak membuahkan hasil.

Lukanya sembuh dan muncul begitu selalu berulang sepanjang hari. Sampai pada saatnya kontrol di bulan pertama ternyata kenaikan BB Zahra sangat sedikit. Walaupun BAB dan BAKnya lancar tapi ternyata tidak maksimal penyerapannya. Aku mencoba mencari konselor ASI di RS terdekat di daerahku. Akhirnya aku mendapat informasi bahwa di RS Sari Asih Ciputat tempat aku melakukan senam hamil ada jadwal untuk konselor ASI. Jadilah aku mengajak Zahra dengan dibantu Mamaku untuk konsultasi disana. Saat proses konsultasi, Zahra tidur dan sangat sulit untuk diajak menyusui. Mungkin memang sudah kenyang karena sudah aku susui di rumah. Dokter bilang bahwa kalau anak cukup ASI akan bisa tidur nyenyak dan tidak rewel, BAB dan BAK lancar. Memang semua hal itu terjadi baik di Zahra. Akhirnya kami memutuskan pulang karena mendengar pernyataan dari dokter tersebut.

Satu minggu kemudian kami merasa Zahra mulai rewel dan seperti tidak mau berhenti menyusu. Kami khawatir dia kekurangan ASI karena seperti tidak pernah kenyang. FYI, sebetulnya ini adalah masa2 Zahra Growth Spurt alias ingin cepat tumbuh kalau istilah kasarnya. Bisa searching ya untuk tahu lebih detail tentang itu. Nah, pada saat itu, aku sama sekali tidak paham mengenai Growth Spurt. AKu hanya tahu kalau Zahra kekurangan ASI karena kesalahan posisi menyusu. Akhirnya suamiku mendapatkan info mengenai Dr. Utami yang praktek di RS Saint Carolus yang merupakan konselor ASI yang sudah cukup banyak pengalamannya.

Pergilah kami kesana dan bertemu dengan beliau. Setelah diperiksa ternyata benar Zahra kurang ASI sedangkan produksi ASI aku amat sangat cukup. Kami diajarkan posisi menyusu yang benar. Beliau menyarankan untuk menggunakan selang NGT di sekitar puting sehingga Zahra terpancing untuk menyusu dengan benar. Anehnya, selama proses menyusui di ruangannya semua berhasil. Tapi saat kami pulang semua itu tidak bisa dilakukan. Zahra mengamuk karena tidak mendapat ASI yang cukup seperti sewaktu konsultasi tadi. Akhirnya payudaraku bengkak dan mulai mengeras. Panas dingin aku merasakan sakit. Aku tahu mengenai penyumbatan ASI yang berujung Mastitis dan sepertinya semua tanda2 dan gejalanya aku alami. Aku terkena mastitis ringan. Aku komper bergantian air panas dan dingin untuk mencairkan gumpalan ASI yang tersumbat. Begitu aku gunakan pompa keluarlah gumpalan ASI yang membuat tersumbat. Sakitnya MasyaAllah.

Cerita tidak sampai disini. Aku tetap mengalami lecet sampai usia Zahra 2,5 bulan. Dan disaat itupun aku harus memompa ASI untuk stok aku bekerja nanti. Sakit sudah pasti, tapi kelangsungan hidup Zahra juga harus diperjuangkan. Rasa sakitpun sudah tidak aku hiraukan.

Kenapa tidak diberi Sufor?
Tenang buibu, segala macam cara sudah aku pakai. Zahra sudah pernah dicoba diberikan sufor. Tapi tidak semudah itu, dia menolak begitu mengecap satu kali. Malah nangis. Begitu dikasih ASI, tidak ada penolakan sama sekali. Begitu kami paksa, masuk sih masuk tapi BABnya jadi keras sekeras batu. Kasian kan buibu. Jadi ini adalah alasan utama dan satu2nya kenapa aku tetap memaksakan diri untuk memberikan ASI dengan berbagai cara.

Apakah STOK ASIP cukup?
Jawabannya... tentu saja tidak. Aku kan pumping saat usia Zahra 2 bulan. Bisa dihitung kan berapa botol yang aku berhasil stok. Hasilnya belum banyak karena masih direct dengan puting lecet. Sudah bisa dipastikan aku akan kejar tayang. Tapi aku yakin bisa. Insyaa Allah.

Kenapa memutuskan Exclusive Pumping?
Aku masuk kerja 1 minggu sebelum usia Zahra 3 bulan. Stok ASIP kurang dari 50 buah. Saat ditinggal kerja mulai dari jam 7 pagi sampai jam 7 malam habis 8 botol ASIP @100ml. Setelah 3 hari aku bekerja, dia menolak menyusu langsung dariku. BINGUNG PUTING. Masalah baru lagi yang muncul. Sudah usaha berbagai macam tetap tidak berhasil. Mungkin waktu usia 2 bulan kami masih bisa kontrol karena belum terlalu berat. Usia 3 bulan sudah hampir 7 kilo dan mulai banyak berontak. Aku menyerah dan memutuskan untuk full pumping.

FYI sehari semalam Zahra itu habis 12 - 15 botol ASIP @100ml jadi total 1,2-1,5 liter selama 24 jam. Jadi bisa dibayangkan berapa banyak ASI yang harus diperah. Setiap 2 jam harus bisa menghasilkan minimal 100 ml. Semua butuh perjuangan. Kalau telat pumping akan bengkak dan bisa turun hasilnya.

Keputusan ini tidak mudah dilakukan tanpa dukungan keluarga. Jadi pastikan seluruh anggota keluarga paham tentang ASI dan perkaya informasi mengenai ASI dan menyusui selama masa kehamilan. Semoga kalian semua para ibu bisa beruntung dan berhasil memberikan ASI. Nanti aku share proses mengASIhi Zahra sampai 2 tahun ya.

Semoga bermanfaat.

Happy Sharing! Because sharing is caring.
Salam Blueice!

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

No comments:

Post a Comment

STENCILS CARDS - PRINCESS

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Hallo semua!!! Siapa yang masa kecilnya suka main orang2an? Rata2 para per...