Monday, September 16, 2019

PERJALANAN PANJANG MengASIhi


Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Hallo semua!!!

Selama kurang lebih 2 tahun aku menyusui Zahra ada banyak sekali proses yang aku lalui. Banyak yang orang lain tidak tahu bagaimana panjangnya proses itu aku jalani. Terutama bagi ibu baru sepertiku yang masih belum banyak pengetahuan dan pengalaman hal2 yang sudah aku lewati itu cukup menjadi beban pikiranku. Buat yang baru lihat postingan aku ini, perlu aku infokan lagi bahwa aku adalah eping mom setelah anakku berusia 3 bulan. jadi aku memberikan ASI dengan cara dipumping dan disusukan dengan media botol. Jangan ditiru ya buibu, minim pengetahuanku membuat hal ini terjadi. Tapi Alhamdulillah masih bisa berjalan sampai 2 tahun.


Mau cerita dari awal aku menyusui. Satu lagi kesalahanku adalah kurangnya informasi mengenai tempat bersalin terutama fasilitasnya, sebagai pengalaman saja kalau bisa tanyakan mengenai IMD di setiap tempat yang sudah kita tentukan untuk bersalin. Kegagalan pelekatan dan posisi menyusui yang salah menjadikan putingku luka. Bahkan sampai mastitis tapi bisa dibilang ringan karena hanya sehari saja penyumbatannya. Pemilihan pompa ASI juga perlu diperhatikan. Kesalahan pemilihan corong juga bisa menyebabkan pengosongan payudara tidak maksimal.

Dari pengalamanku selama hampir 2 tahun pumping, ada banyak hal yang bisa kita lakukan untuk memberikan ASi kepada anak. Semua tergantung niat kita, apakah sekuat baja atau selembek bubur. Selain niat, kita juga perlu dukungan keluarga yang memberikan semangat bahwa kita bisa mengASIhi walupun hanya pumping. 

Kenapa sih memaksakan diri memberi ASI padahal bingung puting dan tidak bisa relaktasi? Satu alasan utama yaitu, Zahra sangat suka ASI ku dan tidak mau digantikan dengan sufor. Hanya itu alasan yang membuatku harus memaksakan diri memproduksi ASI bagaimanapun caranya. Saat itu pengetahuan mengenai eping amat sangat minim terutama di Indonesia. Aku banyak membaca artikel dan pengalaman2 ibu2 di luar negeri yang menjalankan hal ini. Akhirnya aku menemukan satu komunitas bernama Exclusive pumping yang diprakarsai oleh mbak Wahyu. Melalui facebooknya ia menceritakan mengenai keberhasilannya mengASIhi dengan eping. Dari situ aku mulai yakin bahwa aku bisa mengASIhi Zahra walau hanya dengan pumping.

Setelah berjalan sekian bulan, mulailah aku menemukan akun Instagram mom Eliz. Mungkin bagi kalangan ibu menyusui beliau cukup familiar. Dari postingan beliau juga aku belajar bagaimana meningkatkan prosuksi ASI. Dan akhirnya juga menemukan metode baru yaitu power pumping yang ternyata cukup efektif meningkatkan produksi ASI terutama untuk menambah stok ASIP. 

Mulai dari usia Zahra 3 bulan sampai memasuki masa MPASI, kebutuhan ASIPnya sekitar 1,2-1,5 liter atau 1200ml-1500ml dalam 24 jam. Aku harus pumping 2 jam sekali agar bisa memenuhi kebutuhan ASIPnya. Dalam 1 kali pumping aku bisa dapat 100ml per 2 jam itu, terkadang jika sedang bagus aku bisa dapat lebih dan bisa menambah stok. Kejar tayang sampai memasuki usia 6 bulan bukan perkara mudah. Aku harus memasang alarm setiap 2 jam sekali termasuk saat jam tidur malam. Waktu tidurku amat sangat tidak berkualitas. Aku hanya bisa menyiasati dengan mengkonsumsi makanan yang cukup gizinya. 

Oiya satu hal lagi yang membuatku semakin berat yaitu Zahra alergi protein susu sapi. Jadi, makanan apapun yang aku makan jika mengandung susu sapi dan produk2 turunannya seperti coklat, keju, yogurt dan sejenisnya makan kulitnya terutama kulit mukanya akan jadi merah dan bertekstur sedikit kasar. Aku hanya bisa mengkonsumsi susu kedelai sebagai penguat stamina. Sayur dan buah tidak boleh skip. Porsi makan harus ditingkatkan terutama yang bisa meningkatkan ASI dan membuat kualitasnya baik. Alhamdulillah walaupun banyak bahan makanan yang tidak bisa aku konsumsi, ASIku terbilang cukup baik. Warnanya tidak pernah bening hal ini yang membuat pertumbuhan berat dan tinggi badan Zahra naik begitu drastis. Banyak yang menyangka kalau Zahra sudah aku beri makan bahkan dokter anak Zahra pernah bertanya mengenai hal itu. Begitu aku jelaskan bagaimana konsumsi ASI per harinya, sebagian besar dari mereka cukup terkejut.

Setelah memasuki masa MPASI, aku pikir akan bisa sedikit lega untuk bisa mengurangi jadwal pumping. Ternyata tidak, sampai memasuki 8 bulan kebutuhan ASIP Zahra masih berkisar 800 - 1000 ml. Aku hanya bisa menurangi jam di saat tidur malam saja menjadi per 3 jam sekali pumping. Begitu memasuki usia 1 tahun, ternyata kebutuhan ASIP semakin berkurang. Mulai menurung dari 8 botol menjadi 7, 6, dan 5 botol sehari. Memasuki usia 1,5 tahun. Aku baru mulai bisa tidur nyenyak tanpa bangun malam untuk pumping, hanya bangun untuk memberi ASIP saja. Itupun terkadang dibantu suamiku. Makasih ayah Andi.

Aku mulai mencoba mengenalkan sufor atau lebih tepatnya susu UHT kepada Zahra mendekati usia 22 bulan. Hal pertama yang kami hadapi adalah..... kasur yang penuh dengan susu yang dibuang Zahra. Perlu waktu hampir 1 bulan untuk mengenalkan dan mencoba selang seling dengan ASIP agar bisa terkamuflase rasanya. Di usia Zahra 23 bulan aku benar2 tidak pumping lagi. Hanya sesekali bila terasa sakit saja dan itupun hanya sedikit keluarnya. Tepat usia 2 tahun semua stok ASIP habis dan sudah beralih ke UHT.

Banyak pelajaran yang bisa aku ambil dari perjalanan panjang menyusui Zahra. Aku akan berusaha meningkatkan ilmuku agar tidak terulang kembali di anak2 berikutnya. Semoga juga ini bisa menjadi pengalaman untuk siapaun yang membaca agar tidak mengalami kejadian seperti yang aku alami. Salam nenen!!!

Semoga bermanfaat.

Happy Sharing! Because sharing is caring.
Salam Blueice!

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

No comments:

Post a Comment

STENCILS CARDS - PRINCESS

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Hallo semua!!! Siapa yang masa kecilnya suka main orang2an? Rata2 para per...